Laman

aksesoris


Kamis, 23 Juni 2011

Kenaikan Titik Didih


Titik didih adalah suhu (temperatur) dimana tekanan uap sebuah zat cair sama dengan tekanan external yang dialami oleh cairan. Sebuah cairan di dalam vacuum akan memiliki titik didih yang rendah dibandingkan jika cairan itu berada di dalam tekanan atmosphere. Cairan yang berada di dalam tekanan tinggi akan memiliki titik didih lebih tinggi jika dibandingkan dari titik didihnya di dalam tekanan atmosphere (www.chem-is-try.org).

Titik didih normal (juga disebut titik didih atmospheris) dari sebuah cairan merupakan kasus istimewa dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan atmospher di permukaan laut, satu atmosphere. Pada suhu ini, tekanan uap cairan bisa mengatasi tekanan atmospher dan membentuk gelembung di dalam massa cair. Pada saat ini (per 1982) Standar Titik Didih yang ditetapkan oleh IUPAC adalah suhu dimana pendidihan terjadi pada tekanan 1 bar( IUPAC,1982).

Tekanan uap adalah tekanan suatu uap pada kesetimbangan dengan fase bukan uap-nya. Semua zat padat dan cair memiliki kecenderungan untuk menguap menjadi suatu bentuk gas, dan semua gas memiliki suatu kecenderungan untuk mengembun kembali. Pada suatu suatu suhu tertentu, suatu zat tertentu memiliki suatu tekanan parsial yang merupakan titik kesetimbangan dinamis gas zat tersebut dengan bentuk cair atau padatnya. Titik ini adalah tekanan uap zat tersebut pada suhu tersebut. Tekanan uap suatu cairae bergantung pada banyaknya molekul di permukaan yang memiliki cukup energi kinetik untuk lolos dari tarikan molekul-molekul tetangganya. Jika dalam cairan itu dilarutkan suatu zat, maka kini yang menempati permukaan bukan hanya molekul pelarut, tetapi juga molekul zat terlarut. Karena molekul pelarut di permukaan makin sedikit, maka laju penguapan akan berkurang. Dengan pekataan lain, tekanan uap cairan itu turun. Makin banyak zat terlarut, makin besar pula penurunan tekanan uap. (www.wikipedia.org)

Zat cair akan mendidih jika tekanan uap jenuh zat cair tersebut sama dengan tekanan udara di sekitarnya. Jika air murni dipanaskan pada tekanan 1 atm (760 mmHg), maka air akan mendidih pada suhu 100°C. Jika pada suhu yang sama dilarutkan gula, maka tekanan uap air akan turun. Jika semakin banyak gula yang dilarutkan, maka makin banyak penurunan tekanan uapnya. Hal ini mengakibatkan larutan gula belum mendidih pada suhu 100°C. Agar larutan gula cepat mendidih, diperlukan suhu yang cukup tinggi, sehingga tekanan uap jenuhnya sama dengan tekanan uap di sekitarnya. Selisih antara titik didih larutan dengan titik didih pelarut murni disebut kenaikan titik didih (ΔTb). ( Bird, 1993 )

ΔTb = Tb Larutan - Tb Pelarut atau ΔTb= Tb - T°b Kenaikan titik didih hanya tergantung pada jenis pelarut dan molaritas larutan, tidak tergantung pada jenis zat terlarut. Untuk larutan encer, hubungan antara kenaikan titik didih dengan molaritas larutan dinyatakan sebagai berikut :

ΔTb = m x Kb

Dengan :

ΔTb = kenaikan titik didih (°C)

m = molalitas larutan (molal)

Kb = tetapan kenaikan titik didih molal (°C molal-1) ( Bird, 1993 )

Titik didih (Tb) merupaka suhu pada saat tekanan uap jenuh cairan sama dengan tekanan luarnya (tekanan pada permukaan cairan) disebut dengan titik didih. Jika tekanan uap sama dengan tekanan luar, maka gelembung uap yang terbentuk dalam cairan dapat mendorong diri ke permukaan menuju fase gas. Di permukaan air laut dengan tekanan 760 mmHg, air mendidih pada suhu 100°C. Titik didih yang diukur pada tekanan 760 mmHg disebut titik didih normal (titik didih pada 760 mmHg). Titik didih normal air adalah 100°C. ( Bird, 1993 )

Tekanan uap air adalah 1 atm (101,325 kilopascals) pada 100 ° C (212 ° F), titik didih normal air. Tekanan uap air adalah 3,2 kPa (0,031 atm) pada suhu 25 ° C (77 ° F), sehingga titik didih air sebesar 3,2 kPa adalah 25 ° C. Garis kesetimbangan cair-uap pada diagram fasa suatu zat murni dimulai pada titik tripel (mana padat, cair, dan uap hidup berdampingan dalam keseimbangan) dan berakhir pada titik kritis, dimana kepadatan dari fase cair dan uap telah menjadi sama . Untuk tekanan di bawah tekanan tiga-titik atau di atas tekanan kritis-titik, titik didih tidak berarti (www.wikipedia.org)

1 M akan membeku pada suhu 1,86 °C di bawah titik beku air murni, sedangkan 1 mol larutan elektrolit NaCl mengandung 2 mol partikel, yaitu 1 mol Na+ dan 1 mol Cl-. Larutan NaCl 1 M sebenarnya mengandung 1 mol partikel per 1.000 gram air, secara teoretis akan menurunkan titik beku 2 x 1,86 °C = 3,72 °C. Sedangkan larutan CaCl2 1 M mempunyai 3 mol ion per 1.000 g air, secara teoretis akan menurunkan titik beku tiga kali lebih besar dibandingkan larutan C6H12O6 1 M. (www.chem-is-try.org)

Sifat koligatif larutan elektrolit adalah sebagai berikut :

- Kenaikan titik didih

ΔTb =Kb .m{1 + (n -1) α}

- Penurunan titik beku

ΔTf =Kf .m{1 + (n -1) α}

Keterangan:

n = jumlah ion yang dihasilkan dari ionisasi satu molekul zat elektrolit

α = derajat ionisasi zat elektrolit

- Tekanan osmosis

π = MRT{1 + (n -1) a}

Tidak ada komentar:

Posting Komentar