Laman

aksesoris


Selasa, 14 Desember 2010

Penetapan Kadar Air dan Kadar Abu Dari makanan ternak


Abu adalah zat anorganik dari sisa hasil pembakaran suatu bahan organik.Penentuan kadar abu ada hubungannya dengan mineral suatu bahan. Mineral yangterdapat dalam bahan pangan terdiri dari 2 jenis garam, yaitu garam organikmisalnya asetat, pektat, mallat, dan garam anorganik, misalnya karbonat, fosfat,sulfat, dan nitrat. Proses untuk menentukan jumlah mineral sisa pembakarandisebut pengabuan. Kandungan dan komposisi abu atau mineral pada bahantergantung dari jenis bahan dan cara pengabuannya.
Pada praktikum kali ini, proses pengabuan dilakukan denganmenggunakan tanur yang memijarkan sampel pada suhu mencapai 600oC. Sampelyang digunakan adalah bawang merah dan wortel. Sampel pertama kali ditimbang0,5 gram lalu dihancurkan atau dipotong sekecil mungkin. Setelah itu sampeldiletakkan dalam cawan poselain yang sebelumnya telah dipijarkan dalam tanurdan ditimbang. Kemudian sampel dimasukkan dalam tanur sampai sampelberubah menjadi abu yang ditunjukkan dengan berubahnya warna menjadi putihkeabu-abuan. Setelah menjadi abu, sampel ditimbang kembali lalu dihitung kadarabunya.
Penentuan kadar air dalam suatu bahan merupakan analisa kuantitatif secaraevolusi dengan cara tidak langsung yaitu bahan yang bersangkutan dipanaskan padasuhu tertentu untuk jangka waktu tertentu sehingga air menguap dan beratnyadiperoleh sebagai selisih berat bahan sebelum dan sesudah pemanasan (Harjadi 1993).
Pakan (feed): bahan yang dapat dimakan dan menyediakan zat makanan untuk ternak.Pangan (food): bahan yang dapat dimakan dan menyediakan zat makanan pada manusia.Diet: campuran bahan pangan/pakan yang digunakan untuk menyediakan zat makanan untuk manusia/ternak.Ransum (ration): penyediaan pangan/pakan harian.Bahan pakan (feedstuff): satu atau beberapa macam bahan baik diolah, setengah jadi atau bahan baku, yang bertujuan untuk dibuat menjadi pakan atau diberikan langsung kepada hewan penghasil pangan.Bahan pangan (foodstuff) satu atau beberapa macam bahan baik diolah, setengah jadi atau bahan baku, yang bertujuan untuk dibuat menjadi pangan atau digunakan sebagai pangan/pakan.Bahan baku pakan (Feed ingredient): Suatu bagian komponen atau suatu penyusun dari suatu kombinasi atau campuran suatu pakan, mempunyai nilai nutrisi maupun tidak dalam ransum ternak, termasuk imbuhan pakan (feed additives). Bahan (ingredient) berasal dari tanaman, hewan atau hewan air, atau bahan organik atau anorganik lain.Imbuhan Pakan (Feed additives): Setiap bahan yang tidak lajim dikonsumsi hewan sebagai pakan, yang dengan sengaja ditambahkan,memiliki atau tidak memiliki nilai nutrisi, dapat mempengaruhi karakteristik pakan atau produk hewan. (Catatan: bahan tersebut meliputi microorganisme, enzim, pengatur keasaman, mineral, vitamin, dan bahan lain yang termasuk ke dalam cakupan definisi ini, tergantung pada tujuan penggunaan dan cara pemakaiannya).
Penetapan kadar abu diawali dengan pemanasan cawan porselin di dalam tanuruntuk menghilangkan air yang terdapat pada cawan tersebut. Kemudian cawandidinginkan di dalam eksikator. Fungsi eksikator yaitu untuk menyerap air dan untukmencegah cawan terkontaminasi uap air dari udara karena di dalam eksikator terdapatsilika gell yang sifatnya higroskopis untuk menyerap air di sekitar.Cawan yang berisisampel dipijarkan di pemanas bunsen terlebih dahulu untuk menghilangkan karbonyang ada pada sampel akan berupa asap dan juga membuat senyawa itu lebih stabil.Karena dikhawatirkan apabila langsung dimasukkan ke dalam tanur tanpa di Bunsenterlebih dahulu, tanur akan dipenuhi asap gas karbon tersebut. Pemijaran dilakukanpada suhu tinggi ( 600oC) di dalam tanur yaitu untuk menghilangkan air baik yangterdapat secara fisik maupun kimia dan zat-zat organi yang terdapat dalam contohsehingga yang tersisa hanya abu dari contoh tersebut. Abu merupakan sisa bahan pijaryang tidak teroksidasi. Berdasarkan hasil perhitungan bobot cawan berisi abu danbobot cawan kosong diperoleh data rerata kadar abu 12.15 % dari duplo perlakuan.
Penentuan kadar Cu dalam terusi dapat ditetapkan menggunakan metodegravimetri pengendapan untuk memperoleh endapan dengankemurnian yang tinggi.Penetapan kadar Cu dilakukan dengan menimbang sejumlah terusi dan melarutkanyaserta didihkan .NaOh berlebih yang ditambahkan berfungsi untuk mengendapkanCu(OH)2. NaOH yang ditambahkan harus sedikit demi sedikit agar endapan yangterbentuk menjadi gumpalan yang besar dan mudah untuk disaring gravitasi.Penambahan NaOH dihentikan ketika sudah tidak terjadi gumpalan karena sudah basadigunakan kertas lakmus untuk mengujinya. Sebelum disaring endapan terlebih duludidekantasi dan penyaringan akan lebih cepat karena pori-pori kertas saring belumterisi endapan. Kemudian dicuci dengan air panas yang bertujuan untuk memperbesarlarutan pengotor (SO42-) sehingga didapatkan endapan yang bebas ion sulfat.Pengujian sulfat harus dilakukan karena ion sulfat nisa menambah bobot endapannantinya dan menjadi kesalahan positif. Berdasarkan perhitungan data rerata kadar Cudengan perlakuan duplo sebesar 25.87 % dengan kemurnian 65.04 %. Dari ulangaantersebut didapat bahwa ketelitianya sebesar 70.68 %.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar