Sianida adalah senyawa kimia yang mengandung kelompok
Cyano C≡N, dengan atom karbon terikat–tiga ke atom nitrogen. Kelompok CN dapat ditemukan dalam banyak senyawa. Beberapa adalah gas, dan lainnya adalah padat atau cair. Beberapa seperti garam, beberapa kovalen. Beberapa molelular,
beberapa ionic dan banyak juga polimerik. Sianida yang dapat melepas ion
cyanide, CN-, sangat beracun.Asam sianida (HCN) secara alami terdapat pada umbi-umbian, diantaranya gadung,singkong, talas dan bengkuang.
Cyano C≡N, dengan atom karbon terikat–tiga ke atom nitrogen. Kelompok CN dapat ditemukan dalam banyak senyawa. Beberapa adalah gas, dan lainnya adalah padat atau cair. Beberapa seperti garam, beberapa kovalen. Beberapa molelular,
beberapa ionic dan banyak juga polimerik. Sianida yang dapat melepas ion
cyanide, CN-, sangat beracun.Asam sianida (HCN) secara alami terdapat pada umbi-umbian, diantaranya gadung,singkong, talas dan bengkuang.
HCN dihasilkan jika produk dihancurkan,dikunyah, diiris atau diolah. Jika dicerna,HCN sangat cepat terserap oleh alat
pencernaan masuk ke dalam saluran darah dan terikat bersama oksigen. Bahaya HCN terutama pada system pernafasan, dimana oksigen dalam darah terikat oleh
senyawa HCN dan terganggunya system pernafasan (sulit bernafas). Tergantung
jumlah yang dikonsumsi, HCN dapat menyebabkan kematian jika pada dosis 0,5-3,5 mg HCN/kg berat badan (Winarno, 2002).
pencernaan masuk ke dalam saluran darah dan terikat bersama oksigen. Bahaya HCN terutama pada system pernafasan, dimana oksigen dalam darah terikat oleh
senyawa HCN dan terganggunya system pernafasan (sulit bernafas). Tergantung
jumlah yang dikonsumsi, HCN dapat menyebabkan kematian jika pada dosis 0,5-3,5 mg HCN/kg berat badan (Winarno, 2002).
Tanin merupakan substansi yang tersebar luas dalam tanaman , seperti daun, buah yang belum matang , batang dan kulit kayu. Pada buah yang belum matang ,tanin digunakan sebagai energi dalam proses metabolisme dalam bentuk oksidasi tannin.Tanin yang dikatakan sebagai sumber asam pada buah.
Sifat-sifat Tanin :
1. Dalam air membentuk larutan koloidal yang bereaksi asam dan sepat .
2. Mengendapkan larutan gelatin dan larutan alkaloid.
3. Tidak dapat mengkristal.
4. Larutan alkali mampu mengoksidasi oksigen.
5. Mengendapkan protein dari larutannya dan bersenyawa dengan protein tersebut sehingga tidak dipengaruhi oleh enzim protiolitik.
Sifat kimia Tanin :
1. Merupakan senyawa kompleks dalam bentuk campuran polifenol yang sukar dipisahkan sehingga sukar mengkristal.
2. Tanin dapat diidentifikasikan dengan kromotografi.
3. Senyawa fenol dari tanin mempunyai aksi adstrigensia, antiseptic dan pemberi warna.
Identifikasi Tanin dapat dilakukan dengan cara :
1. Diberikan larutan FeCl3 berwarna biru tua / hitam kehijauan.
2. Ditambahkan Kalium Ferrisianida + amoniak berwarna coklat.
3. Diendapkan dengan garam Cu, Pb, Sn, dan larutan Kalium Bikromat berwarna coklat.
Kegunaan Tanin :
1. Sebagai pelindung pada tumbuhan pada saat masa pertumbuhan bagian tertentu pada tanaman, misalnya buah yang belum matang, pada saat matang taninya hilang.
2. Sebagai anti hama bagi tanaman sehingga mencegah serangga dan fungi.
3. Digunakan dalam proses metabolisme pada bagian tertentu tanaman.
4. Efek terapinya sebagai adstrigensia pada jaringan hidup misalnya pada gastrointestinal dan pada kulit.
5. Efek terapi yang lain sebagai anti septic pada jaringan luka, misalnya luka bakar, dengan cara mengendapkan protein.
6. Sebagai pengawet dan penyamak kulit.
7. Reagensia di Laboratorium untuk deteksi gelatin, protein dan alkaloid.
8. Sebagai antidotum (keracunan alkaloid) dengan cara mengeluarkan asam tamak yang tidak larut.
Hidrolisa Tanin :
Tanin apabila dihidrolisa akan menghasilkan fenol polihidroksi yang sederhana. Hidrolisa :
1. Asam Gallat terurai pirogalol
2. Asam Protokatekuat Katekol
3. Asam Ellag dan Tenol-fenol lain.
Klasifikasi Tanin : Berdasarkan warna dari garam ferri (FeCl3) , Tanin digolongkan atas 2 :
1. Katekol berwarna hijau dengan 2 gugud fenol. Ex : Pirokatekol dan Flobatanin Dengan sifat-sifat :
Bila dipanaskan menghasilkan katekol
Bila didihkan dengan HCl menghasilkan flobapin dapat digunakan sebagai penyimak warna merah.
+ FeCl3 berwarna hijau.
+ larutan Br mengendap
Contoh Katekol :
- Asam kirotamat yang terdapat pada kina
- Asam katekotanat pada tanaman Katechu (gambir)
2. Pirogalatanin atau pirogalol mengahasilkan warna biru dengan FeCl3 dengan 3 gugus fenol. Sifat-sifatnya :
- Bila dipanaskan terurai menjadi pirogalol
- Bila didihkan dengan HCl menghasilkan Asam gallat dan Asam ellag.
- Ditambahkan FeCl3 berwarna biru.
- Ditambahkan brom tidak terjadi endapan.
Contoh :
- Gallotanin yang terdapat pada tanaman Nut gall (gallae)
- Ellagitanin terdapat pada kulit delima (Granati cortex)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar