Laman

aksesoris


Kamis, 23 Juni 2011

Konduktifitas

Konduktivitas listrik adalah ukuran dari kemampuan suatu bahan untuk menghantarkan arus listrik. Jika suatu beda potensial listrik ditempatkan pada ujung-ujung sebuah konduktor, muatan-muatan bergeraknya akan berpindah, menghasilkan arus listrik. Konduktivitas listrik didefinsikan sebagai ratio dari rapat arus terhadap kuat medan listrik :

.

Pada beberapa jenis bahan dimungkinkan terdapat konduktivitas listrik yang anisotropik. Lawan dari konduktivitas litrik adalah resistivitas listrik atau biasa disebut sebagai resistivitas saja, yaitu

.

Bahan-bahan pertanian, baik tanaman maupun hewan beserta produknya, tidak lepas dari perlakuan panas. Proses-proses utama adalah pemanasan, pendinginan, dan pembekuan. Tujuan perlakuan panas pada umumnya adalah pengawetan atau pencegahan terhadap pengecambahan. Pemanasan dan pendinginan bahan dapat dilakukan dengan konveksi, konduksi atau radiasi. Untuk menghitung proses-proses tersebut, pengetahuan tentang sifat panas seperti: panas spesifik, koefisien konduksi panas, koefisien difusi, koefisien absopsi atau emisi, sangat diperlukan.

Dalam pemanasan dan pengeringan produk pertanian, adalah sangat penting untuk mengetahui berapa suhu harus diberikan dan untuk waktu berapa lama supaya tidak terjadi kerusakan. Sebagai contoh, kapasitas perkecambahan suatu benih turun dengan drastis apabila terkena panas yang berlebihan, sementara kualitas bahan-bahan lain mungkin memburuk.

Konduktivitas atau keterhantaran termal, k, adalah suatu besaran intensif bahan yang menunjukkan kemampuannya untuk menghantarkan panas.

konduktivitas termal = laju aliran panas × jarak / ( luas × perbedaan suhu )

Besaran ini didefinisikan sebagai panas, Q, yang dihantarkan selama waktu t melaui ketebalan L, dengan arah normal ke permukaan dengan luas A yang disebabkan oleh perbedaan suhu ΔT dalam kondisi tunak dan jika perpindahan panas hanya tergantung dengan perbedaan suhu tersebut ( www.wikipedia.org)

Konduktivitas atau keterhantaran termal (k) adalah besaran intensif bahan yang menunjukkan kemampuannya untuk menghantarkan panas.

K = Q x L

t x A x ΔT

Dimana :

Q = panas yang dihantarkan

t = waktu yang digunakan

L = jarak/ketebalan

A = luas permukaan

ΔT = perubahan suhu ( www.wikipedia.org)

Konduktivitas air laut bergantung pada jumlah ion-ion terlarut per volumenya dan mobilitas ion-ion tersebut. Satuannya adalah mS/cm (milli-Siemens per centimeter). Konduktivitas bertambah dengan jumlah yang sama dengan bertambahnya salinitas sebesar 0,01, temperatur sebesar 0,01 dan kedalaman sebesar 20 meter. Secara umum, faktor yang paling dominan dalam perubahan konduktivitas di laut adalah temperatur.

Pengukuran konduktivitas merupakan kemampuan dari bahan untuk mengantarkan arus listrik. Aliran dalam suatu elektrolit dapat memenuhi hukum ohm yang menyatakan bahwa besarnya arus (I) yang mengalir melalui larutan sama dengan perbedaan potensian (V) dibagi dengan tahanan ( R ). ( Bird, 1993 )

I = V/R

Tekanan suatu larutan bergantung pada dimensi larutan lainyya berdasarkan rumus : ( Bird, 1993 )

R = ρ l/A

Dimana :

ρ = tahanan spesifik atau relativitas (ohm (Ω) m)

l = panjang (m )

A = luas penampang lintang (m2 )

Kebalikan dari tekanan disebut konduktansi symbol S; ( Bird, 1993 )

C = 1/R

Kebalikan dari resesivitas dinamakan konduktansi spesifik atau konduktivitas yang diberi symbol K (Ω-1m-1) ; ( Bird, 1993 )

K = 1/ρ

Sel konduktivitas terdiri dari sebuah wadah gelas kecil. Dalam larutan yang hendak diukur konduktivitasnyanditempatkkan dua elektroda platina berbentuk bujur sangkar yang diletakkan secara berhadapan dengan jarak tertentu. ( Burd, 1993 )

C = K A/l

Satu mol suatu ion akan mengandung jumlah ion yang sama dengan satu mol ion lain. Konduktansi akan sangat berguna bila dapat ditetapkan suatu satuan sehingga suatu ion sebesar satu satuan ini akan mengandung jumlah muatan ion positif dan negative dengan ion lain sebesar satu satuan yang sama pula. Satuan tersebut dikenal dengan gram ekuivalen atau berat ekuivlen. ( Bird, 1993 )

Sistem Air Bebas Mineral merupakan salah satu sistem bantu yang mempunyai fungsi untuk mengolah air baku menjadi air bebas mineral yang selanjutnya air bebas mineral digunakan sebagai pemasok air pendingin primer reaktor RSG-GAS. Di dalam proses pembuatan air bebas mineral, air baku dialirkan melewati resin penukar ion yang berada dalam tangki/kolom. (www.wikipedia.org)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar