Laman

aksesoris


Minggu, 14 November 2010

Sejarah dan Perkembangan Mikroba


MIKROSKOP DAN PENEMUAN DUNIA JASAD RENIK


ANTONY VAN LEEUWENHOEK, DUTCH (1632-1723)
Penemu mikroskop.
Orang pertama yang menggambarkan bentuk bakteri (1674), ragi,
tanaman, jasad renik dalam air dan peredaran darah.
Dari air hujan yang menggenang dikubangan-kubangan dan air dijambangan bunga di peroleh beraneka hewan bersel satu yang diberi nama INFUSORIA atau HEWAN TUANGAN Mereka muncul secara spontan.


ABIOGENESIS DAN BIOGENESIS (PRO DAN KONTRA)
Abiogenesis
Dikenal sebagai generasi spontan (abio = tidak hidup, genesis = asal); bahwa kehidupan berasal dari bahan mati.

Pendukung teori abiogenesis:
ARISTOTELES (300 SM)
Orang pertama yang mengemukakan teori abiogenesis

Pembuktian ketidak benaran teori Abiogenesis

FRANCESCO REDI (ITALIAN, 1626-1697), menunjukkan bahwa ulat yang ada dalam daging yang telah membusuk adalah larva yang berasal dari telur lalat, bukan dari generatio spontanea.
Eksperimen Redi:
Redi percaya bahwa belatung berkembang dari telur lalat.
Redi melakukan percobaan dengan meletakkan daging dalam beberapa botol, dimana botol pertama dibiarkan terbuka, botol kedua disegel dengan rapat, sementara botol ketiga hanya ditutup dengan kain tipis.
Belatung hanya didapatkan pada botol pertama, dimana lalat dapat menjagkau daging dalam botol dan meletakkan telurnya diatas daging.
Redi percaya bahwa generasi spontan dapat terjadi pada saat tertentu saja.

JOHN TUBERVILLE NEEDHAM (ENGLISH, 1713-1784), Tahun 1745 melakukan percobaan untuk memastikanya atau tidaknya mikroorganisme muncul secara spontan setelah pemanasan.
Dengan memanaskan air kaldu ayam, meletakkannya dalam botol dan menyegel, kemudian menunggu timbulnya mikroorganisme.
Mengklaim kehidupan muncul secara spontan.


LAZZARO SPALLANZANI (ITALIAN, 1729-1799)
Pada tahun 1780 an, ia menyatakan bahwa dalam percobaan Needham, air kaldu yang telah dipanaskan dimasuki mikroorgansime dari udara sebelum kaldu disegel.
Kemudian Spallanzani memodifikasi percobaan Needham: ia meletakkan air kaldu dalam sebuah botol, kemudian menyegel botl tersebut, mengeluarkan udara dari bottol dengan vacuum agar udara keluar, dan memanaskan kaldu tersebut, hasilnya tidak ditemukan adanya mikroorganisme.


Observations
– Bacteria grew
– No bacteria grew
“Eksperimen Spallanzani ditolak oleh Needham dengan alasan bahwa diperlukan udara untuk generasi spontan mikroba karena udara dikeluarkan dari labu sewaktu percobaan Spallanzani, maka tidak ada mikroba yang muncul.”

FRANZ SCHULTZE AND THEODOR SCHWANN
Hampir 100 tahun setelah percoabaan Nedhaam, Chultze dan Schwann pada waktu dan tempat yang terpisah mencoba memecahkan kontroversi tentang peran udara. Pada tahun 1836, Schultze melakukan percoabaan:
Melewatkan larutan asam kuat ke dalam tabung tertutup yang berisi daging yang telah di masak.



Sementara pada tahun 1837, Schwann melakukan percobaan:
Dengan mengalirkan udara melalui pipa yang panas kedalam tabung tertutup yang berisi kaldu.
Keduanya tidak menemukan adanya mikroba sebab mikroba telah mati oleh adanya asam kuat maupun udara panas. Tetapi para pendukung teori generatio spontanea berpendapat bahwa adanya asam dan panas akan mengubah udara sehingga tidak mendukung pertumbuhan mikroba.
Sampai pada tahun 1854 peneliti menyelesaikan perdebatan tersebut dengan melakukan percobaan:
Menggunakan tabung tertutup berisi kaldu yang telah di panaskan.
Kedalam tabung tersebut dimasukkan pipa yang sebagianya diisi dengan kapas dan ujungnya dibiarkan terbuka.
Dengan demikian udara tersaring dan udara tetap bisa masuk.
Dengan tidak ditemukannya mikroba dalam kaldu daging tersebut membuktikan bahwa teorigeneratio spontanea adalah Salah.


Bukti Teori Biogenesis
LOUIS PASTEUR (1822 – 1895)
Pada perioda yang sama muncul ilmuwan baru dari Perancis Louis Pasteur (1822 – 1895) seorang ahli kimia yang menaruh perhatian pada mikroorganisma.
Oleh karena itu ia tertarik untuk meneliti peran mikroba dalam industri anggur dan pembuatan alkohol.
Salah satu pendukung teori generatio spontanea yang hidup pada masa Louis Pasteur adalah Felix Archimede Pouchet (1800-1872).
Pada tahun 1859 ia banyak mempublikasikan tulisan yang mendukung abiogenesis. Tetapi ia tidak dapat membantah penemuan-penemuan Pasteur.
Untuk memastikan pendapatnya, Pasteur melakukan serangkaian eksperimen.
Dengan menggunakan bejana dengan leher panjang dan dibengkokkan yang dikenal dengan leher angsa. Bejana ini diisi dengan kaldu kemudian dipanaskan.
Udara dapat dengan bebas melewati tabung atau pipa leher angsa tersebut tetapi tidak ditemukan adanya mikroorganisma di kaldu tadi. Dalam hal ini mikroba beserta debu akan mengendap pada bagian tabung yang berbentu U sehingga tidak dapat mencapai kaldu.
Ia juga membawa tabung tersebut ke pegunungan Pyrenes dan Alpen. Pasteur menemukan bahwa mikroorganima terbawa debu oleh udara dan ia menyimpulkan bahwa semakin bersih/murni udara yang masuk ke dalam bejana, semakin sedikit kontaminasi yang terjadi.


Teori tentang fermentasi

Fermentasi terjadi jika jus anggur kita biarkan. Melalui serangkaian perubahan biokimia, alkohol dan senyawa lain dihasilkan dari anggur tersebut. Salah satu alasan mengapa Pasteur ingin menentang pendapat generatio spontanea adalah keyakinannya bahwa produk fermentasi anggur merupakan hasil dari mikroorganisma yang ada, bukan fermentasi menghasilkan mikroorganisma sebagaimana yang dipercaya pada waktu tersebut.
Pada tahun 1850- an Pasteur memecahkan masalah yang timbul dalam industri anggur:
Dengan meneliti anggur yang baik dan anggur yang kurang bagus Pasteur menemukan mikroorganisma yang berbeda.
Mikroorganisma tertentu mendominasi anggur yang bagus sementara tipe yang lain mendominasi anggur yang kurang bagus.
Dia menyimpulkan bahwa pemilihan mikroorganisma yang sesuai akan menghasilkan produk yang bagus.
Untuk itu dia memusnahkan mikroba yang telah ada dalam sari buah anggur dengan cara memanaskannya.
Setelah dingin ke dalam sari buah tersebut diinokulasi dengan anggur yang berkualitas baik yang mengandung mikroorganisma yang diinginkan.
Hasilnya menunjukkan bahwa anggur yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan tidak mengalami perubahan aroma selama disimpan jika sebelumnya dipanasi dulu selama beberapa menit pada 50 – 60 ÂșC.
Proses pemanasan ini dikenal dengan pasteurisasi yang digunakan secara luas di bidang industri makanan.


Teori tentang Penyakit
Setelah sukses dengan fermentasinya, Pasteur diminta untuk meneliti penyakit ulat sutra yang merugikan industri Perancis. Dia menghabiskan waktu 6 tahun untuk membuktikan bahwa mikrroorganisma yang disebut dengan protozoa yang dapat menyebabkna penyakit.
Pasteur juga menunjukkan kepada petani ulat sutera bagaimana menghilangkan penyakit dengan cara memilih ulat sutera yang bebas penyakit untuk diternakkan.
Di Jerman, Robert Koch (1843 – 1910) seorang profesional di bidang kesehatan mulai meneliti dunia mikroorganisma yang sudah dilihat oleh Pasteur.
Baik Pasteur maupun Koch menjadi rival bersama yang sama-sama ingin mengetahui penyebab penyakit anthrax yang sangat merugikan peternak sapi dan domba di Eropa. Koch akhirnya menemukan dari darah domba yang telah mati karena anthrax..

Koch membuktikan bahwa bakteri tersebut penyebab anthrax dengan cara:
memisahkan bakteri berbentuk batang dari bakteri lain yang ada kemudian menginjeksikannya ke dalam tikus yang sehat.
Tikus selanjutnya menunjukkan perkembangan menuju anthrax dan bakteri yang diisolasi dari tikus menunjukkan kesamaan bakteri yang berasal dari domba yang sakit sebelumnya.
Pada 1876, setelah meneliti selama 6 tahun Koch mengumumkan bahwa dia telah menemukan bakteri penyebab anthrax. Ia juga menyarankan bahwa ternak sakit supaya dibunuh dan dibakar atau dikubur yang dalam, setelah ia mengetahui bahwa spora yang dihasilkan oleh bakteri dapat bertahan hidup selama berbulan-bulan di daerah peternakan.
Dengan penemuan anthraxnya Koch merupakan orang pertama yang membuktikan mikroba tertentu merupakan agen penyakit tertentu.
Selanjutnya Koch dan kawan-kawan menemukan bakteri penyebab tuberculosis dan cholera. Perkembangan teknik laboratorium untuk mempelajari mikroorganisma. Koch dan anggotanya banyak memberi kontribusi mengenai teknik-teknik tersebut. Diantaranya adalah prosedur pengecatan bakteri untuk pengamatan dengna mikroskop cahaya.



PERANAN DAN PERKEMBANGAN BIDANG MIKROBIOLOGI
Pada tahun 1892 Dimitri Ivanovski menunjukkan bahwa agen yang menyebabkan penyakit mosaik pada tembakau dapat ditularkan melalui ekstrak tanaman yang sakit.. Penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa agen tersebut mempunyai ukuran yang jauh lebih kecil dari bakteri. Yaitu virus. Yellow fever merupakan penyakit pertama pada manusia yang diketahui disebabkan oleh virus.
Pada tahun 1900 seorang ahli bedah bernama Walter reed (1851-1902) dengan menggunakan manusia sebagai volunteer membuktikan bahwa virus tersebut dibawa oleh nyamuk tertentu lainnya yang membawa protozoa penyebab malaria.
Selama perioda 1347 – 1350 penyakit bubon yang dikenal dengan penyakit hitam yang mematikan disebabkan oleh bakteri terjadi di Eropa..
Selama 1917 – 1919 malaria telah membunuh setengah juta penduduk Amerika dan 21 negara di seluruh dunia. Jumlah tersebut mencapai 3 kali jumlah manusia yang terbunuh selama perang dunia I
Dengan pengetahuan bahwa mikroorganisma dapat merupakan penyebab penyakit ilmuwan lebih memusatkan perhatiannya pada cara pencegahan dan perlakuannya.


Penemuan antiseptik
Secara umum septis berarti efek toksis dari mikroorganisma penyebab penyakit pada tubuh selama infeksi. Antiseptik; ukuran-ukuran yang menghentikan efek tersebut dengan pencegahan infeksi.
Oliver Weldell Holmes (1809 – 1894) seorang dokter Amerika pada tahun 1843 menekankan bahwa penyakit demam pada wanita bersifat menular. Oleh karena itu ditularkan dari satu wanita lain melalui tangan dokter.
Tahun 1846 seorang dokter dari Hungaria, Ignaz Philipp Semmelweiz menemukan penggunaan klorin sebagai desinfektan bagi tangan dokter.
Pada tahun 1860 ahli bedah dari Inggris, Josept Lister menemukan asam karbol atau phenol dapat digunakan untuk membunuh bakteri. Lister menggunakan larutan ini untuk merendam alat-alat bedah dan menyemprot ruangan operasi. Cara tersebut demikian sukses untuk mengatasi infeksi setelah operasi yang sebelumnya menyebabkan kematian 45% dari pasiennya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar