Minggu, 06 Maret 2011
LARUTAN
Larutan dapat didefinisikan sebagai sistem homogen yang terdiri dari dua komponen atau lebih. (pelarut dan terlarut).
Pelarut biasanya digunakan untuk cairan
Zat terlarut digunakan untuk komponen-komponen yang terdapat dalam jumlah yang lebih sedikit dari pelarut.
Ada yang mengandung ion (elektrolit) dan ada yang tidak (non elektrolit).
Penentuan komposisi larutan:
Fraksi mol
Molaritas
Molalitas
Persen berat dan Persen Volume
Molalitas Volume
Hukum Raoult: Menjelaskan hubungan antara tekanan dengan zat pelarut
Pada cairan ideal, gaya intermolekul baik pada molekul sejenis (pelarut-pelarut) atau berbeda (pelarut-zat terlarut) adalah sama
Tekanan suatu larutan berarti kemungkinan suatu larutan keluar dari wadahnya
Tekanan suatu komponen larutan adalah pada permukaan.
Destilasi
Merupakan proses penguapan suatu cairan dan uap tadi diembunkan menjadi cairan.
Pengembunan dapat dilakukan untuk memurnikan pelarut
Untuk memisahkan 2 atau lebih cairan dengan titk didih berbeda.
Azeotrop
Pada saat campuran menghasilkan titik didih minimum, sehingga tdk dihasilkan larutan murni
Contoh pada campuran etanol-air
Campuran yang menghasilkan titik didih max adalah: HCl-air, H2SO4-air.
Sifat koligatif larutan
Koligatif berarti kumpulan
Sifat-sifat koligatif menunjukkan pada sekumpulan sifat-sifat umum yang dimiliki larutan encer.
Sifat koligatif larutan bergantung pada jumlah molekul zat terlarut (konsentrasi), tidak bergantung pada ukuran ataupun berat molekul yang terlarut.
Penurunan tekanan uap
Dimana penambahan konsentrasi zat dalam air mempengaruhi tekanan uap air. Maka Konsentrasi naik tekanan menurun.
Kenaikan titik didih
Pada pelarut murni: pelarut murni akan mendidih bila tekanan pada permukaan cairan sama dengan tekanan udara luar. Maka bila konsentrasi naik TD naik
Penurunan titik beku
Penurunan konsentrasi juga menyebabkan penurunan titik beku
Osmosis, merupakan proses spontan dimana pelarut dari suatu larutan mengalir melalui membran semipermiabel ke larutan lain yang lebih pekat (konsentrasi rendah ke tinggi)sampai kedua larutan memiliki konsentrasi yang sama.
Membran semipermiabel adalah suatu membran yang dapat dilalui molekul-molekul pelarut tetapi tidak dapat dilalui molekul-molekul zat terlarut.
Larutan Elektrolit
Merupakan senyawa yang bila dilarutkan dalam pelarut, akan menghasilkan larutan yang bisa menghantarkan arus listrik (mengandung ion)
Dapat berupa asam, basa atau garam
Diklasifikasi berdasarkan daya hantar listriknya, ada yang lemah, kuat dan diantaranya
Kuat: Dlm air terurai sempurna, sep: garam-garam, asam-asam kuat(HNO3, HCl, HBr, HI, H2SO4, HClO2), basa kuat(basa logam-logam alkali dan alkali tanah)
Lemah: dlm air terurai sangat sedikit, sep: asam-asam organik(propionat, benzoat), asam-asam anorganik(H2CO3, HSO4-, HCN, H3AsO4, H3BO3, HClO, basa-basa NH4+, Zn2+, Pb2-)
Diantaranya: O-klorobenzoat, O-nitro benzoat, 3,5-dinitro benzoat dan asam siano asetat.
Pengukuran konduktivitas
Hukum Ohm: besarnya arus listrik (I ampere) yang mengalir melalui larutan sama dengan perbedaan potensial (V volt) dibagi tahanan (R Ohm).
Larutan elektrolit, biasany yang diukur konduktannya. Dengan menggunakan alat yg disebut sel konduktor.
Larutan non elektrolit
Larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Tidak memiliki ion.
Kesimpulan
Larutan elektrolit Menghantarkan arus listrik, ditandai dgn gelembung gas (elektrolisis)
Gelembung gas ini terbentuk karena ion positif (kation) mengalami reaksi reduksi dan ion negatif (anion) mengalami oksidasi.
Contoh:
NaCl → Na+ + Cl- Reaksi reduksi : 2Na+ + 2e- → 2Na+ Reaksi oksidasi : 2Cl- → Cl2 + 2e-
Elektrolit lemah
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat memberikan nyala redup. Hal ini disebabkan tidak semua terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna), sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik. Dalam persamaan reaksi, ionisasi elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah (bolak-balik).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar