Laman

aksesoris


Rabu, 27 Oktober 2010

Sel Khamir

Khamir adalah anggota Kingdom Fungi yang sebagian besar atau seluruh siklus hidupnya berada dalam kondisi sel tunggal. Khamir bukan merupakan kelompok taksonomi resmi dan pengelompokannya berdasarkan dari bentukan hidupnya (life form). Anggota Fungi lainnya yang juga dikelompokkan berdasarkan karakter yang sama adalah kapang dan cendawan.
Sel khamir merupakan salah satu model dari sel eukariota karena memiliki karakteristik tipe sel tersebut: memiliki kompartemen subselular yang menciptakan organel-organel seperti nukleus, mitokondiria, aparatus Golgi, dan lain-lain.

Membran sel
Khamir memiliki membran sel dengan ketebalan 7,5 nm yang merupakan dua lapisan lipid yang diselingi oleh protein globular dan membentuk suatu fluid mosaic. Komponen lipid tersebut terdiri dari fosfolipid yang berperan dalam fluidisitas membran, dan sterol yang berperan dalam rigiditas membran. Sedangkan komponen protein yang menyelingi lapisan lipid terdiri dari protein yang berperan dalam transport zat, biosinteisis dinding sel, transduksi sinyal, dan pelekatan sitokeleton.

Komponen struktural membran sel sangat bervariasi antar spesies, bahkan strain yang berbeda dalam satu spesies dapat memiliki variasi komposisi lipid membran. Sebagai contoh, strain baker yeast dari Saccharomyces cerevisiae memiliki jumah fosfotadilkolin (komponen fosfolipid) yang jauh lebih rendah dibandingkan strain brewer yeast spesies yang sama. Perbedaan komposisi penyusun membran sel tersebut bukanlah karakter yang statis, melainkan dinamis tergantung dari kondisi pertumbuhan khamir. Sebagai contoh, komposisi lipid, terutama asam lemak tak jenuh, dapat berubah secara dramatis mengikuti perubahan laju pertumbuhan, temperatur, dan ketersediaan oksigen.
Membran sel khamir bersifat permeabel selektif, yaitu mampu memilih zat-zat yang dapat melewatinya, sehingga fungsinya terutama dalam pengaturan keluar masuknya zat dari dan ke dalam sitoplasma. Peran membran yang penting berkaitan dengan proses nutrisi khamir, seperti proses pengambilan karbohidrat, senyawa nitrogen atau ion; serta pengeluaran zat-zat berbahaya dari dalam sel. Peran lainnya antara lain adalah endo- dan eksositosis molekul-molekul kompleks, penghantar sinyal dari luar sel pada proses respon sel terhadap lingkungan, serta sporulasi.
Periplasma
Periplasma merupakan sebuah daerah “kosong” setebal 35-45 Å antara membran sel dengan dinding sel. Periplasma berisi protein-protein (mannoprotein) sekresi yang tidak mampu menembus dinding sel, termasuk enzim-enzim yang menghidrolisis substrat yang tidak mampu melewati membran sel, antara lain invertase, fosfatase asam, melibiase, dan trehalase.
Dinding sel
Dinding sel khamir merupakan suatu struktur yang tebal (100 – 200 nm) yang mengandung 80 – 90% polisakarida yang sebagian besar adalah glukan dan manan serta sedikit kitin. Glukan akan membentuk jaringan microfibril sedangkan manan umumnya berikatan dengan protein membentuk mannoprotein. Kitin, suatu polimer N-asetilglukosamin, hanya ditemui dalam jumlah yang sangat sedikit (2 – 4%) pada dinding sell. Namun pada khamir yang mampu membentuk hifa, jumlah kitin lebih tinggi. Selain polisakarida, dinding sel khamir juga mengandung protein, lipid, dan fosfat anorganik.

Dinding sel khamir merupakan suatu struktur berlapis: pada lapisan terluar terdapat mannoprotein; lalu jaringan microfibril glukan; kemudian kitin dan mannoprotein pada lapisan terdalam. Mannoprotein berfungsi sebagai penentu porositas dinding sel dan akan “menolak” masuk molekul yang lebih besar dari 600 kDa, glukan berfungsi mempertahankan rigiditas dinding sel, sedangkan kitin berfungsi antara lain sebagai reseptor mikosin serta mempertahankan integritas osmotik sel.
Daftar Pustaka
1. van der Rest, M.E., A.H. Kamminga, A. Nakanoi, Y. Anraku, B. Poolman & W.N. Konings. 1995. The plasma membrane of Saccharomyces cerevisiae: structure, function, and biogenesis. Microbiol. Rev. 59(2): 304 – 322.
2. Walker, G.M. 1998. Yeast physiology and biotechnology. John Wiley and Sons, Chichester: xi +350 hlm.
3. Webster, J. & R.W.S. Weber. 2007. Introduction to fungi. 3rd ed. Cambridge University Press, Cambridge: xix + 841 hlm.

1 komentar: